Kumpulan SInopsis Jodha Akbar

loading...

Sinopsis Jodha Akbar episode 155 by Meysha Lestari.

Sinopsis Jodha Akbar episode 155 by Meysha Lestari. Jalal membantu Mirza memakain baju perangnya. Setelah siap, Jalal berpesan agar Mirza menghancurkan musuh dan pulang membawa kemenangan. Mirza mengangguk pasti, "tentu, Yang Mulia. tapi apa masalahmu? Aku pergi berperang untuk melupakan cintaku pada Shivani, tapi mengapa kau terlihat cemas dan tegang? Siapa yang kau cintai dan ingin kau lupakan?" Jalal kaget, "apa?" Mirza merasa kalau kelkuan Jalaldalam perang ini berbeda. Biasanya dia tenang, tapi kali ini penuh kemarahan. Jalal tidak menjawab pertanyaan Mirza dam menyuruhnya memenangkan peperangan. Mirza menegaskan kalau dirinya pasti memenangkan peperangan, "tapi ini tidak akan meringankan keresahan hatimu. Itu bisa di atasi jika kau memenangkan hati orang yang kau cinta. katakan padaku siapa yang ku cintai?" Jalal tegang, "hentikan omong kosong itu! Aku tidak punya hati dan tidak mencintai siapapun!" Lalu jalal bergegas pergi di ikuti tatapan Mirza. Mirza berkata dalam hati, "kau ingin memberitahuku atau memberitahu dirimu sendiri?"

Adham mengadu pada Maham karena Jalal tidak memilih dirinya, tapi memilih Mirza yang sedang terluka hatinya, "bagaimana dia akan berperang?" Maham melihat bara api dalam diri mirza, "dia akan meluapkan semuanya di mean perang, jadi jangan anggap enteng dia..." Adham masih meratapi nasibnya. Maham membujuk Adham agar melupakan semuanya, karena Jalal dan Mirza sedang coba melupakan kegagalan cinta mereka. Maham yakin jalal tidak akan melupakan jasa Adham yang telah menang melawan Imtiaz. maham menyuruh Adham bersabar.

Jalal melangkah sambil memikirkan ucapan Mirza. Jalal melewati kamar Jodha dan melihat Jodha sedang melakukan Arti. Jalal berhenti di depan pintu kamar dan menatap Jodha. Pelayan menghampirinya dan bertanya apakah dia akan memberitahu Jodha? Jalal melarang, "tidak, tapi beritahu Ratu Ruqaiyah kalau malam ini aku akan menghabiskan malam bersamanya.." Pelayan bergegas pergi. Jalal pun ikut pergi sambil terheran-heran dengan perasaaanya sendiri yang merasa tidak tenang.

Atgah papasan dengan jalal dan memberinya salam, "apakah Yang Mulia ingin bertemu denganku?" jalal memberitahu Atgah kalau dirinya melupakan Adham Khan dan memilih Mirz auntuk berperang, "banyak yang tak menyukainya.." Jalal berkata kalau dia melakukan itu karena Mirza depresi dan butuh pelampiasan. Atgah percaya dengan pilihan jalal. Jalal berkat akalau dai akan menyuruh Adham pergi untuk menangkap Bas bahadur yang sedang membuat kerusuhan. Selain itu jalal ingin Atgah melakukan sesuatu yang pernah di perintahkannya. Atgah mengangguk. Jalal menyuruh Atgah melakukan hal itu sekarang juga. Setelah berkata begitu, Jalal melangkah pergi.

Jodha sedang membuat karangan bunga bersama Moti. Jodha memberitahu Moti kalau dirinya binggung bagaimana cara memberitahu jalal tentang Benazir, "dia sangat marah padaku.." Rahim datang untuk mengajak Jodha bermain teka-teki. Jodha setuju. Rahim mengucapkan beberapa kalimat dan menyuruh Jodah menemukan kata rahasianya. Jodha tak bisa menebak. Rahim memberitahu kalau kata rahasianya adalah namayany, Rahima. Lalu dengan gembira rahim pergi sambil mengejek Jodha. 

Jodha tertawa gembira. DIa teringat kalau Mirza hakim pernah mengajaknya bermain teka teki yang sama. Tiba-tiba Jodha teringat isi surat Benazir yang di sebutkan Mirza. Jodha menulis ulang isi surat itu dan berhasil menemukan kata rahasianya, "TUGASKU BELUM SELESAI". Jpdha kaget. Dia merasa kalau Sharif benar, bahwa Benazir adalah utusan Abul Mali dan akan membunuh jalal, "aku tidak boleh membiarkannya..."

Jodha menemui Benazir yang kepayahan karena kecanduan racun ular. Jodha bertanya kabar benazir. Benazir menjawab kalau dirinya sedang tidak sehar. Secara tebuka Jodha bertanya tugas apa yang belum di selesaikan benazir. Zakira dan Benazir kaget mendengarnya. Benzir mengelak dengan menjawab kalau dirinyatidak sehat dan tidak bisa mengerjakan pekerjaan apapun. Dia menyuruh Jodha mencari pelayan lain. Jodha berkata kalau dia bertanya tentang isi surat yang dia tulis untuk ibunya.  Jodha mengancam akan membeiritahu Jalal tentang surat itu. Benazir menjawab kalau Jalal sudah tahu dan jala tak akan mendengarkan Jodha. Dengan kesal Jodha pergi. Benazir juga kesal dengan Jodha yang terlalu ingin tahu.

Prajurit Mughal berhasil menangkap Abul Mali. Mali sangat maarah. Jodha melihat itu dari kejauhan. Jalal mednatangi Mali dan mengacamnya, "aku membiarkan kau bebas selama ini, karena kau iparku. Tapi tidak kali ini. Kalau kau pikir aku ini lemah, kau salah besar. AKu tahu setiap gerakanmu di Agra..." Lalu jalal menyuruh Atgah menyeret mali ke dewan Khas. Benazir mendapat tahu tentang penangkapan Abul Mali dan sangat tegang campur cemas.

Di pendailan, Jalal menyidangkan Abul Mali. Dengan pongah Mali berkata kalau Jalal hanya menangkap dirinyatapi tidak menangkap 'alat pembunuhnya". Kata mali, "selama dia belum tertangkap, kalau kau tidak waspada, nyawamu bisa melayang.." Jalal berjanji akan menjawab tantangan Mali. Jalal menyuruh Atgah membawa mali ke penjara dan melarang siapapun menemuinya. 

Jalal dan menteri keluaara dari ruang SIdang. Ruw ingin bicara dengan jalal, tapi jalal menghentikannya, "aku tak ingin emdnengar apapu.." Ruq pergi dengan kecewa. Jodha melihat itu dan berpikir, "kalau yang mulia tak mau mendengar ratu Ruqayah, bagaimana dia akan mendengarkan aku?" Tapi Jodah nekat dan mencoba bicara pada jalal. benar saja, bukannay senang, Jalal malah menegur Jodha dengan ketus, "apa kau tidak melihat aku menghentikan ratu Ruqayah?" Jodha berkata kalau dia ingin bicara tentang benazir. Jalal mendahului, "aku tahu dia dari istana Abul Mali, aku selalu mengawasi dan memata-matai setiap pelayan di istana ini. Dan aku menghabiskan banyak waktu dengan doa, jadi aku tahu..." Mendengar itu Jodha terlihat cemburu... SInopsis Jodha Akbar episode 156

Bagikan :
Back To Top