Kumpulan SInopsis Jodha Akbar

loading...

Sinopsis Jodha Akbar episode 43 by Meysha Lestari.

Sinopsis Jodha Akbar episode 43 by Meysha Lestari. Jodha mengeluh pada Moti tentang ancaman Jalal sambil menangis, "aku sudah membuat kesalahan yang besar, Moti. Seharusnya aku tidak menunjukan rasa marahku di depan kaisar, sekarang dia akan cari cara untuk balas dendam padaku..." Johda benar-benar gusar dan cemas.

Di tempat lain, Jalal terlah sedang berjalan bersama raja Bharmal. Jalal ingin berdiskusi tentang sesuatu dengan raja Bharmal, "tidak sebagai seorang kaisar, tapi sebagai menantumu..." Eantah apa yang di katakan Jalal, yang jelas, Raja bharmal terlihat kaget, "apa yang Anda katakan?" Jalal berkata kalau dia hanya mengatakan apa yang tidak di katakan Jodha pada Raja Bharmal, "dia telah menyembunyikan itu darimu..." Raja Bharmal tertegun.

Moti menenangkan Jodha yang menangis. Dirinya juga ikut menangis saat berkata, "akan lebih baik jika kau tidak di suruhnya masak. Aku berharap ini terjadi saat orangtuamu sudah pulang ke Amer.." Jodha binggung, "ap ayang harus aku lakukan sekarang Moti? Bagaimana aku akan menghadapi ibu?" Moti menggeleng sambil mengusap airmata Jodha.

tiba-tiba terdengar panggilan mainawati, "jodha..." Jodha dan Moti kaget. Mereka segera menghapus airmatanya masing-masing dan bersikap seolah-olah tak terjadi apa-apa. Mainawati mendekati keduanya dan berkata pada Jodha, "Yang Mulia sudah memberitahu ayahmu. Kemarin saat kau bilang padaku kalau semuanya baik-baik saja, aku tidak percaya. Tapi sekarang aku tahu kenapa Yang Mulia melakukan ini..." Jodha menangis sambil memeluk ibunya, "ku mohon, percayalah padaku ibu.." Mainawati balik memeluk Jodha sambil tersenyum, ".. eith... kau tak perlu menangis.." sambil tersenyum mainawati menghapus airmata Jodha, "aku yakin, Yang Mulia sudah melihatmu menangis, karena itu dia meminta Ayah untuk tinggal di sini beberapa hari lagi..." Jodha dan Moto terkesima. Mainaawai tersneyum, "agar kau merasa baikkan dan tak perlu menangis lagi.."

Dalam hati Jodha heran, "itu artinya yang Mulia tidak memberitahu ayah, lalu kenapa dia meminta mereka untuk tetap tinggal? pats ada alasan di balik semua ini. Dia ingin memanfaatkan orangtuaku untuk bertarung denganku..." melihat Jodha termenung, Mainawati bertanya, "apa yang kau pikirkan?" Jodha menghapus airmatanya dan menggeleng, "tidak apa-apa, bu.."

Mainawati memberitahu Jodha kalau dirinya sangat peduli padanya, "aku tidak tahu bagaimana keadaan mu sekarang. Tapi aku merasa lega setelah datang kesini. takdir itu sangat tidak adil bagi semua orang. tapi ternyata, Kaisar tidak sejahat seperti yang kita pikirkan. Sekarang, berhentilah menangis. Ayah mu telah memenuhi permintaanya..." Setelah berkata begitu, Mainawati pergi. Jodha dan Moti saling berpandangan. lalu Jodha melangkah ke depan Altar dan mengeluh pada Krishna.


Kata Jodha, "orang lain mungkin tidak akan mengerti, tapi kau tahu apa yang sebenarnya, dewa Krishna. Yang Mulia telah meminta orangtuaku untuk tetap tinggal di sini, dia ingin mengambil keuntungan dari ketidak berdayaanku. Dia ingin aku berpura-pura di depan semua orang jika aku ini bahagia, Agar dia bisa menyiksaku. Kenapa kau membiarkan ini terjadi? kenapa kau tidak menghentikannya?"

Ruq terkekeh mendengar cerita jalal tentang apa yang telah di lakukan Jalal pada Jodha. Jalal menatap Ruq dengan heran, "kau tertawa.." Tuq menyahut, "apa yang kau harapkan? Aku rasa dia tidak akan bis abertahan tinggal di Agra untuk waktu yang lama.." Jalal tersenyum, "setelah apa yang terjadi hari ini, aku tidak akan melepaskan dia.." Ruq menyuruh Jalal mengukum Jodha secara langsing. Jalal menjawab kalau balas dendam itu menyenagkan, "seperti Anggur, semakin lama di simpan semakin lezat. Aku pasti akan menghukum Jodha dan menyiksanya setiap saat. Dia harus tersenyum didepan orang tuanya.." 
Bagikan :
Back To Top