Kumpulan SInopsis Jodha Akbar

loading...

Sinopsis Jodha Akbar episode 139 by Meysha lestari.

Sinopsis Jodha Akbar episode 139 by Meysha lestari. Hoshiyar memberitahu Ruq tentang rencana kedatangan Mirza hakim. Ruq sangat gembira. Dia memberitahu Hoshiyar kalau Mirza lebih muda dari dirinya, saat masih kecil, mereka sering bermain dan menghabiskan waktu bersama.  Di tempat lain, Rahim juga bertanya tentang Mirza hakim pada Salima. Salima menjelaskan kalau Mirza adalah jalal, berarti paman Rahim. Jdoha dan pelayannya juga membicarakan Morza hakim. Semua membicarakan Mirza hakim, termasuk hamida dan Gulbadan serta Jiji Anga. Hamida menyebut Mirza hakin anak bungsu Humayun.

Benazir dan Zakira datang untuk bertemu pengawal. Pengawal menyuruh Zakira pergi. Benazir menolak, "tidak, dia akan bersamaku. Kau telah menghina dia. kalau kau lakukan lagi, aku akan lapor pada kaisar. Kau mengerti?" Pengawal berkata kalau dia ingin bicara tentang hal lain, yaitu tentang surat yang di kirim benazir pada ibunya. Benazir dan Zakira kaget. Pengawal menunjukan surat Benazir dan berkata kalau dia menemukan rahasia yang di smebunyikan Benazir. pengawa menginterogasi Benazir dan mengatakan yang sebenar siapa dia kalau tidak pengawal mengancam akan memberitahu Jalal. 

Benazir berkata kalau dirinya favorit jalal, dan Jalal tidak akan percaya pada perkataan nya. Pengawal menjawab kalau dirinya adalah pengawak setia Mughal, jalal pasti akan dengar. lalu pengawal memberi Benazir pilihan, dia ingin Benazir menghabiskan satu malam bersamanya, maka dai tidak akan melapor pada jalal. Benazir tegang. Pengawal menyerhakan keputusan di tangan Benazir, tapi dia akan menunggunya malam ini. Benazir dan Zakira cemas dan tegang.

Jodha sedang membaca buku di taman. Salima datang untuk bertanya tentang keberadaan Rahim. Jodha berkata kalau Rahim sekarang sangat nakal. Jodha menyuruh Salima duduk sementara dia akan menyuruh pelayan mencari rahim. Salima menurut. kedua ratu berbincang-bincang. Salima memuji kebaikan hati Jodha yang  telah membeirkan hadiah terbaik untuk Jalal di meena bazar. Jodha mengeluh karena diat baiknya di salah arti jalal karena itu jalal mengunumkan Benazir sebagai pemenang.

Salima meminta Jodha tidak berpikir seperyi itu,. "kau akan lihat kalau berkah dari ayuna itu akan menjadi kenyataan suatu hari nanti. Dan aku berdoa semoag akalian berdua akan menjadi 3 suatu hari nanti.." Jodha menjawab, "untuk menjadi 3, dua orang harus menjadi satu dulu. Seperti Andatahu, aku dan yang Mulia tidak berbagi kehidupan pernikahan bersama..." Salima menasehati Jodha agar bisa memahami Jalal, karena tugas istri adalah bisa di terima suami. Jodah sangat menghargai nasehat Salima dan ingin mendengarnya lebih banyak lagi. Salima pamit untuk mencari rahim. Jodha mengucapkan salam.

Zakira datang memenuhi panggilan Jalal. Jalal bertanya tentang benazir. Zakira sangat tegang. jalal heran, "kenapa kau ketakutan?" Zakira menyangkal, dia tidak takut, dia hanya cema skalau dirinya telah melakukan kesalahan. Jalal berkata kalau zakira tidak membuat kesalahan. Dia memanggil Zakira untuk memberitahunya kalau besok adiknya, Mirza hakin akan datang dan dia ingin Benazir membuat persembahan untuk menyambut kedatangannya. Zakira berharapbenasir bisa tampuil, karena saat ini benazir sedang sakit. jalal berpesan pada Zakira akar menjaga kesehatan Benazir. lalu Zakira pamit. 

Jalal memikirkan sakitnya Benazir dan berniat memanfaatkan kabar itu untuk menggangu Jodha, "kalau Jodha bisa membuat obat untuk mengobati aku, dia pasti bisa membuatkan obat untuk benazir..."

Maham teropoh-gopoh mennemui Javeeda yang duduk di kamarnya dengan wajah di tutupi selendang. maham menegurnya, "Javeeda, kau sedang apa? Aku memanggilmu, kenapa kau tidak datang? kau tidak punya sopan santun. Apa aku harus menemuimu di sini?" Javeda meminta Maham tidak salah sangka padanya. javeda menjelaskan kalau dirinya tak bisa keluar kamar. Maham penasaran dan menyuruh javeeda membuka selendangnya. javeda menolak. Maham menarik kerudung javeeda dan kaget melihaat kulit wajah javeeda yang penuh bentol-bentol. Javeeda memberitahu maham kalau dai baru mengoleskan lotion rahasia kecantikan benazir. Maham menyuruh javeeda pergi ke tabib. javeeda tak mau karena itu artinya dia harus keluar kamar.

Resham datang dan kaget melihat wajah javeeda. REsham tidak mengenali javeda dan menyangkahnya orang lain. barus etelah maham menjelaskan kalau itu javeeda resham baru paham. maham menyuruh resham memanggil tabib. resham pergi. javeeda memberitahu maham kalau dirinya tidak cemas dengan dirinya, tapi cemas dengan orang banyak yang telah memberi lotion itu darinya di meena bazar. maham ikut cemas.

Jalal menemui Jodha di kamarnya. Jodha memarahi jalal karena kelayapan paadahal kakinya kuka, "kalau kau mau obat, kau kan bisa mengirim pelayan, aku akan berikan padanya.. bagaimana kau bisa sembuh kalau kau kelayapan terus?" tanpa ras bersalah jalal menyahut, "obat itu bukan untu aku, tapi untuk Benazir." Jodha kaget. jalal menjelaskan kalau Benazir sedang sakit. Jodha ngomel, "kalau dia memang sakit, bagaimana dia bisa berkeliaran di istana?" Jalal tersenyum mendengar omelan jodha, "kalau ada yang berkeliaran di istana inim, bukan berarti dia sehat, lihat aku. Aku terluka di kaki, tapi aku masih bisa berjalan.." Jodha menatap Jalal dengan kesal.

jalal menambahkan kalau benazir sedang deman, "buatkan obat untuk dia.." Jodha menyela, "yang Mulia, ada banyak tabib di istana, yang bisa melakukan itu.." jalal menjawab kalau tabib-tabib itu tak sehebat jodha, "itu sebabnya aku memintamu untuk membuatkannya. Buatkan!" Jodha tak punya pilihan lain selain menurut. lalu Jodha duduk dan mengambil bahan-baahan untuk obat, dai menyuruh jalal pergi istirahat, nanti dia akan mengirim obat itu pada jalal. tapi jalal menolak. "aku akan tetap di sini. AKu takut kau akan mencampurnya dengan obat lain.."
Bagikan :
Back To Top