Kumpulan SInopsis Jodha Akbar

loading...

Sinopsis Jodha Akbar episode 138 by Meysha Lestari.

Sinopsis Jodha Akbar episode 138 by Meysha Lestari. Rahim menyeret Jodha dan menyuruhnya berjalan cepat karena mereka sudah terlambat. Jodha meminta rahim hari-hari karena selendangnya bisa jatuh, "ayahku mengirimkannya dari Amer.." Rahim tak mau dengar, dia ingin Jodha ikut dengannya dan cepat. Saat Jodha protes, rahim mengejeknya dan menyuruhnya mengejar. Jodha berlari kecil mengejar rahim.

Rahim melihat Jalal bersantai d halaman istana. Dia menyapa Jalal, "salam Yang Mulia.." Jalal membalas salam Rahim. Jalal melihat Jodha yang berdiri kikuk. Jalal menegur Rahim, "ku pikir kau memanggilku seorang diri..." Jodha menyahut, "aku pikir juga begitu, aku akan pergi agar kalian bisa bermain berdua.." lalu Jodha berbalik hendak pergi, tapi Rahim menahannya, "tunggu, kalian berdua harus lekukan sesuatu untukku.." Jalal heran, "Kenapa? Apa itu Rahim?" Rahim ingin belajar menerbangkan layang-layang, dia tahu kalau Jodha dan Jalal sangat pandai main layang-layang. 

Jodha mengingatkan Rahim kalau cuacanya sangat dingin, dan menyuruhnya masuk kedalam. Rahim menyahut, "Yang Mulia saja tidak kedinginan, maka akujuga tidak kedinginan. benarkan Yang Mulia?" Jalal bertanya, "kalau kubilang kedinginan, kau akan masuk kedalam? Semua merasa kedinginan Rahim. Kalau kau sakit, Ratu Salima bisa memarahiku..." Rahim mengerti kalau jalal dan Jodha tak mau main laayang-layang, dia tidak memaksa tapi meminta Jalal berjanji kalau cuaca tidak dingin lagi dia akan bermain layang-layang bersamanya. Jalal berjanji.

Lalu pelayan datang untuk memberitahu rahim kalau Ratu Salima ingin bertemu dengannya. Rahim protes, "kenapa ibu sealu ingin bertemu denganku.." Jalal dan Jodha tersenyum mendengarnya. Lalu pelayan menggandeng Rahim dan membawanya pergi. Jodha bertanya tentang cuaca yang dingin pada jalal, "apakah kau tidak kedinginan?" Jalal mengangguk. Jodha menunjukan selendang pemberian Bharmal. Jalal memuji corak selendang itu yang menurutnya sangat indah, Jodha bertanya, "apakah kau menyukainya?" Jalal mengangguk. Jodha memberikan seledang itu pada jalal agar dia tidak kedinginan. Jodha memasngkan selednang itu ke leher Jalal. Jalal mengucapkan terima kasih. Jodha gembira.

tapi lalu Jalal berkata kalau dia sedang memikirkan sebuah hadiah untuk benazir agar dia tidak kedinginan. Jalal berpikir untuk memberikan selendang raja Bharmal pada Benazir. Jodha terrpana mednengarnya. Hatinya cemburu dan kesal. Jalal melirik Jodha dengan serigai puas.

Benazir dan Zakira sedang lewat di kebun. Seorang pengawal memarahi para pekerja karena menghaalangi jalan Benazir dan Zakira. Pengawal itu menawarkan diri untuk mengantarkan mereka lewat jalan lain. Benazir setuju. Pengawal menyuruh Zakira pergi. Zakira menolak karena dirinyaharus bersama Benazir, Majikannya. Untuk menjaga keselamatannya. opengawal mendorong Zakira. Benazir memarahinya dan berkata akan melapor pada Jalal. pengawal minta maaf. Benazir memaafkan. pengawal itupun pergi. Zakira bertanya mengapa Benazir melepaskan pengawal itu? Benazir berkata kalau dia datang dengan satu tujuan dan tidak ingin punya musuh.


Javeeda sedang berdandan ala benazir. Resham tersenyum geli melihatnya. Maham menegur Javeeda dan menyuruhnay mengganti pakaian. Javeeda menolak, dai menuduh Maham cemburu dengan kecantikannya. Maham berkata kalau Javeeda tidak butuh kecantikan, tapi kecerdasan. Javeeda menjawab, "...orang cerdas aakan jadi perdana menteri, tapi wanita cantik akan jadi ratu.." Maham geregetan mendengarnya dan mengancam Javeeda. Javeeda menyerah. Dengan kesal dia bergegas pergi untuk ganti baju.

Resham terkikih geli, dia heran bagaimana bisa maham membuat Javeeda sebagai istri Adham." Maham kesal mendengarnya dan ingin menampar Resham tapi tidak jadi. Maham mengaku kalau dia terjebak dengan keluguan Javeeda sehingga lupa dengan kualitas otaknya. Resham berkat ameski begitu Javeeda telah berhasi menguasai dunianya. maham punya impian lain, yaitu menguasai India. Resham berkat akalau Maham sudah punyaa kedudukan itu, Maha ingin lebih dari yang dia dapatkan sekarang..

Benazir dan Zakira tiba di kamarnya. Benazir berkata kalau mereka telah lama meninggalkan kabul. Zakira mengangguk, "ibumu pasti merindukanmu, tulislag surat padanya..." lalu Zakira mengambil kertas dan pena bulu. Benazir menulis surat dengan nada puitis. Setelah itu dia menyerhakan surat itu pada Zakira agar di kirimkan. Zakira bertany, "apakah ada orang yang mengerti isi suratmu?" Benazir menggeleng, "aku menulisnya dengan arti yang berbeda."

Tapi pengawal yang menyukai benazir berhasil memecahkan kode rahasia dalam surat benazir dan curiga kalau benazir punya tujuan tertentu. Pengawal itu yakin kalau benazir bukan pelayan, "dia menggunakan kecantikannya untuk mengalihkan semua orang dari misinya.

Benazir mengunjungi jalal di kamarnya. Dia minta izin untuk masuk. Jalal mengizinkan. lalu benazir bertanya bahwa sebegai pelayan spesial dai tak pelru izin untuk masuk ke kamar Jalal. Jalal menyahut kalau dirinya adalah kaisar jadi Benazir butuh izin untuk bertemu dengan dirinya. Benazir minta maaf dan merayu jalal dengan kata-kata lembut. Benazir menawarkan minuman untuk jalal. Bahkan jalal bertanya apa keperluan Benazir? Benazir berkata kalau dia ingin membahagiakan Jalal. Benazir menyentuh tangan Jalal sambil berisik kalau dia akan merasa beruntung kalau bisa memberi kenyamanan pada jalal. Jalal menraik tangannya dan menjawa, "aku tida perlu semua itu, kau pergilah.." Karena di usir jalal, benazir bergegas keluar. Jalal yang terlihat kesal mencuci tangannya dan berkata kalau dia tidak berencana menghabiskan malam bersama Benazir, "aku hanya ingin membuat ratu Jodha cemburu..."

Jalal sedang bersantai di taman. Pelayan memberitahu kalau ratu Jodha ingin bertemu. Jalal mengizinkan. Jodha datang sambil membawa nampan dengan wajah sengit. Jalal tersenyum, "ayo Ratu Jodha aku sedang menunggumu. Aku tahu kau mengoleskan obat setelah mengetahui kakiku teluka. Kau boleh mengoleskannya.." Jodha menyindir, "Yang Muliaa, kau punya banyak pelayan kesayangan, mengapa kau tak menyuruh mereka mengoleskannya?" Jalal tersenyum. Dia menyuruh semua pelayan pergi.
Bagikan :
Back To Top